Selasa, 05 November 2013

Pengereman Pada Pesawat Terbang

Bagaimana pesawat mengurangkan
kecepatannya pada kecepatan sekitar 200
knot atau sekitar 300-400 km/jam? Nah, dalam
postingan ini anda akan mengetahui
bagaimana pesawat melambat pada
kecepatan tinggi dan hanya tersedia jarak
3.000 - 4.000 meter. Ternyata,
pesawat mempunyai beberapa tahapan
untuk melambat.

1. Spoiler
Pertama, pilot akan menggunakan spoiler
yang terdapat pada bagian atas sayap
pesawat. Spoiler berguna sebagai
airbrake (gaya hambat udara) untuk
mengurangi daya dorong dan daya angkat
pesawat, walaupun hanya terjadi sebagian
perubahan pada kecepatan pesawat.
Bagaimana jika pilot hanya menggunakan
spoiler sebagai rem pesawat? Pastinya
pesawat akan melaju sampai berkilo-
kilometer dari batas akhir runway (landas
pacu).

2. Flap
Sebelumnya saya akan menjelaskan dahulu,
apa itu flap? Flap atau biasa disebut sirip
sayap adalah permukaan yang dapat dinaik
turunkan yang terdapat di tepi belakang
sayap pesawat. Pada saat pilot menurunkan
flap maka kecepatan pesawat akan turun
drastis (stall). Ukuran flap pada pesawat
komersil biasanya lebih besar daripada
spoiler dan gunanya juga sebagai gaya
hambat udara (airbrake).
Berbagai jenis flap :
1. Plain Flap : Jenis ini biasa digunakan
pada pesawat kecil/capung dan merupakan
penggunaa jenis flap yang sederhana dan
biasanya digunakan untuk pengereman saat
pendaratan. Pada Plain Flap seluruh bagian
flap diturunkan maksimal untuk dapat
memperlambat dengan cepat.
2. Split Flap : Pada Split Flap hanya bagian
bawah flap yang diturunkan, sedangkan
bagian atas tetap normal. Metode flap jenis
ini ditemukan oleh Orville Wright dan
James M. H Jacob pada tahun 1920. Flap
seperti ini biasanya ditemukan pada
pesawat Douglas DC-3 & C-47.
3. Fowler Flap : Jenis flap ini banyak
ditemukan pada pesawat komersil/
penumpang. Fowler Flap hampir sama
dengan Plain Flap tetapi Fowler Flap
memberi sedikit celah sebagai lewat udara
(airflow). Jenis flap ini ditemukan pertama
kali oleh Harlan D. Fowler pada tahun
1924.
Sebenarnya masih banyak lagi jenis flap,
karena terlalu banyak saya tidak
menjelaskan satu persatu. Kalau mau baca
selengkapnya kunjungi http://
en.wikipedia.org/wiki/Flap_(aircraft) .

3. Landing Gear
Tahukah kamu apa landing gear itu?
Landing gear atau dalam bahasa Indonesia
roda pesawat adalah bagian pesawat yang
digunakan saat take off ataupun landing.
Pada saat pesawat meninggalkan tanah/
runway, pilot akan memasukkan landing
gear ke dalam ruang landing gear. Apa
gunanya? Gunanya adalah untuk
mengurangi gaya hambat udara saat
pesawat berada di langit pada kecepatan
tinggi dan juga untuk mengurangi
kerusakan pada landing gear saat melawan
terpaan angin yang sangat kencang. Pada
saat pesawat mau mendarat, barulah
landing gear diturunkan yang gunanya
untuk mengurangi sedikit kecepatan
pesawat dan alas untuk mendarat pada
saat touch down (menyentuh tanah). Selain
untuk alas mendarat, landing gear juga
dimanfaatkan sebagai gaya gesek terhadap
landas pacu (drag) . Sudah jelas, bukan?
Dengan adanya landing gear akan ada gaya
hambat udara sekaligus gaya gesek
terhadap landas pacu.

4. Reverse Thrust
Bagian pengereman ini menggunakan mesin
jet pesawat. Bagaimana cara kerjanya?
Mesin jet pesawat (thrust) memiliki daya
dorong ke belakang untuk meningkatkan
kecepatan pesawat, tetapi pada bagian ini
mesin jet pesawat akan mengubah daya
dorong sehingga angin dari mesin jet akan
terdorong ke depan pesawat. Sudah pasti,
jika angin yang super besar ini atau disebut
juga jet blast , didorong ke depan akan
mengurangi laju pesawat.

5. Autobrake
Ini merupakan bagian pengereman terakhir
yang terdapat pada landing gear. Proses
pengereman ini menggunakan rem hidrolik
atau hampir sama dengan pengereman
pada mobil biasa. Autobrake hanya
digunakan saat kecepatan pesawat sudah
lambat, jika autobrake digunakan saat
touch down sudah pasti kanvas akan
terbakar dan bisa-bisa pesawat tergelincir.
Autobrake biasa digunakan saat landing
ataupun take off.
Tidak terbayang bukan? Bagaimana sulitnya
pengereman pesawat jika dibandingkan
dengan kendaraan lain. Sungguh tidak
terbayang jika pilot pesawat digantikan
dengan supir bajaj yang sudah
berpengalaman sekalipun. Sudah pasti
pesawat akan nylonong melawati batas
runway.

Ada sedikit tambahan nih!
Untuk pendaratan pesawat besar, pesawat
militer, dan pesawat ulang alik
menggunakan bagian berikut :

Parasut
Selain digunakan untuk terjun payung,
ternyata parasut juga digunakan pada
pengereman pesawat. Mengapa
pengereman menggunakan parasut jarang
digunakan pada pesawat komersial?
Penjelasannya begini : pada saat parasut
dikeluarkan dan terbentang sempurna
parasut akan membuat efek kejut yang
sangat besar. Karena kecepatan pesawat
yang tinggi menurun drastis. Sehingga
parasut hanya digunakan pada pesawat
militer, pesawat ulang alik, dan pesawat
besar yang tidak dapat melambatkan
kecepatannya pada jarak tertentu.

Kabel Pengait
Kabel pengait ini khusus digunakan pada
pendaratan di kapal pengangkut pesawat
(aircraft carrier) yang memiliki landas pacu
yang pendek. Cara pengereman ini cukup
sederhana, pertama pesawat akan
mengeluarkan sebatang logam pengait
sebelum landing di aircraft carrier ,
kemudian logam pengait itu akan
menyangkut pada kabel pengait yang
terbentang di dek penerbangan.

Jaring Penahan
Alat pengereman ini juga digunakan pada
aircraft carrier , tetapi pada saat
pendaratan darurat. Apa saja? Pendaratan
darurat itu seperti pesawat mengalami
kerusakan dan tidak dapat mengurang
kecepatannya. Sebelum pesawat mendekat
dek penerbangan, petugas dek
penerbangan akan membentangkan jaring
penahan yang terbuat dari tambang yang
sangat kuat. Kemudian pesawat akan
menabrak jaring penahan itu tanpa
menabrak pesawat lain atau nyebur ke laut.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar